Saturday, July 26, 2008

LET THIS TRUE STORY SERVE AS A WARNING

To the men : warn your loved ones! Untuk para pria : peringatilah orang yang Anda kasihi ! To the women : remember this! Untuk para wanita : ingatlah akan hal ini ! About a month ago there was a woman standing by the Mega Mall entrance passing out flyers to all the women going in. The woman had written the flyer herself to tell about an experience she had, so that she might warn other women.Sekitar satu bulan ada seorang wanita sedang berdiri di Pintu masuk Mega Mall dan sedang membagikan flyer kepada semua wanita yang masuk ke mall tersebut. Wanita tersebut telah menulis sendiri flyer tersebut untuk menceritakan mengenai pengalaman yang dialaminya, sehingga dia dapat memperingati wanita lainnya. The previous day, this woman had finished shopping, went out to her car and discovered that she had a flat.. She got the jack out of the trunk and began to change the flat. A nice man dressed in business suit and carrying a briefcase walked up to her and said, Sehari sebelumnya, wanita ini telah selesai berbelanja, keluar menuju ke mobilnya dan mendapati bahwa ban mobilnya kempEs. Dia mengeluarkan dongkrak dari bagasi dan mulai mengganti ban yang kempes itu. Seorang pria yang ramah dengan pakaian bisnis dan membawa sebuah koper menghampiri dia dan berkata, 'I notice you're changing a flat tire. Would you like me to take care of it for you?' ’Saya perhatikan Anda sedang mengganti ban yang kempes. Maukah Anda membiarkan saya yang melakukannya untuk Anda?’ The woman was grateful for his offer and accepted his help. They chatted amiably while the man changed the flat, and then put the flat tire and the jack in the trunk, shut it and dusted his hands off. Wanita tersebut sangat berterima kasih dengan tawarannya dan menerima pertolongannya. Mereka bercakap-cakap dengan ramah sementara sang pria mengganti ban kempEs tersebut, dan meletakkan ban kempes serta dongkrak ke dalam bagasi, menutupnya dan membersihkan tangannya. The woman thanked him profusely, and as she was about to get in her car, the man told her that he left his car around on the other side of the mall, and asked if she would mind giving him a lift to his car. She was a little surprised and asked him why his car was on the other side. He explained that he had met an old friend in the mall whom he hadn't seen for some time and they had a bite to eat and visited for a while; he got turned around in the mall and left through the wrong exit, and now he was running late and his car was clear around on the other side of the mall. Wanita tersebut sangat berterima kasih kepadanya, dan ketika dia hendak masuk ke mobilnya, pria tersebut mengatakan bahwa dia memarkir mobilnya di bagian lain dari mall tersebut, dan bertanya apakah wanita tersebut tidak keberatan untuk memberinya tumpangan sampai ke mobilnya.Wanita tersebut sedikit terkejut dan menanyakan mengapa mobil pria tersebut ada di bagian lain. Pria itu menjelaskan bahwa dia baru saja bertemu dengan teman lama di mall yang sudah lama tidak ditemuinya dan mereka baru saja makan dan bercengkerama sebentar; dia kemudian berjalan ke arah sebaliknya dari mall tersebut dan keluar melalui pintu yang salah, dan dia sekarang telat dan mobilnya berada di bagian lain dari mall tersebut. The woman hated to tell him 'no' because he had just rescued her from having to change her flat tire all by herself, but she felt uneasy. Then she remembered seeing the man put his briefcase in her trunk before shutting it and before he asked her for the ride to his car. Wanita tersebut merasa sungkan untuk berkata ‘tidak’ karena dia baru saja menolongnya sehingga tidak perlu mengganti bannya sendirian, tetapi dia merasa gelisah. Kemudian dia teringat melihat pria tersebut menaruh kopernya ke dalam bagasinya sebelum menutupnya dan sebelum pria itu bertanya apakah dia bisa menumpang di mobilnya. She told him that she'd be happy to drive him to his car, but she just remembered one last thing she needed to buy. She said she would only be a few minutes; he could sit down in her car and wait for her; she would be as quick as she could be. She hurried into the mall, and told a security guard what had happened; the guard came out to her car with her, but the man had left.. Wanita tersebut berkata bahwa dia sangat ingin mengantar pria tersebut ke mobilnya, tetapi dia baru saja ingat bahwa masih ada yang harus dibelinya. Wanita itu berkata bahwa dia hanya akan sebentar; pria tersebut dapat duduk di mobilnya dan menunggunya; dia akan secepatnya kembali. Wanita tersebut kemudian tergesa-gesa masuk ke dalam mall dan memberitahu satpam apa yang telah terjadi; satpam tersebut mendatangi mobilnya, akan tetapi pria tersebut telah hilang.. They opened the trunk, took out his locked briefcase and took it down to the police station. The police opened it (ostensibly to look for ID so they could return it to the man). What they found was rope, duct tape and knives.Mereka kemudian membuka bagasinya, mengambil koper pria tersebut yang masih terkunci dan membawanya ke kantor polisi. Polisi kemudian membukanya (tentu saja untuk mencari kartu identitasnya sehingga dapat mengembalikannya kepada pria tersebut). Apa yang mereka temukan ternyata tali, plester dan pisau. When the police checked her 'flat' tire, there was nothing wrong with it; the air had simply been let out. It was obvious what the man's motive was, and obvious that he had carefully thought it out in advance. Ketika polisi memeriksa bannya yang kempes, tidak ada yang salah dengan bannya; udaranya telah dikeluarkan dengan sengaja. Jelaslah motif pria tersebut, dan jelas pula bahwa dia telah merencanakannya dari awal. The woman was blessed to have escaped harm. How much worse it would have been had she waited in the car while the man fixed the tire, or if she had a baby strapped into a car seat. Or if she'd gone against her judgment and given him a lift. Wanita tersebut masih diberkati dan telah lolos dari bahaya. Betapa akan lebih buruk jadinya bila dia menunggu di dalam mobil sementara pria tersebut memperbaiki bannya, atau jika ada bayi di dalam mobilnya. Atau dia tidak menghiraukan kata hatinya dan memberi pria tersebut tumpangan. I'd like you to forward this to all the women you know .. Saya ingin Anda mem-forward hal ini ke semua wanita yang Anda kenal.. It may save a life . A candle is not dimmed by lighting another candle. I was going to send this to the ladies only; but guys, if you love your mothers, wives, sisters, daughters, etc., you may want to pass it on to them as well. Hal tersebut mungkin dapat menyelamatkan sebuah nyawa. Cahaya sebuah lilin tidak berkurang dengan nyalanya lilin lain. Saya sebenarnya ngin mengirimkannya kepada para wanita; tetapi untuk para pria, jika Anda mengasihi ibu, isteri, saudara perempuan, anak perempuan Anda, dan lainnya, Anda dapat mengirimkannya kepada mereka juga. Send this to any woman you know that may need to be reminded that the world we live in has a lot of crazies in it.... better safe than sorry . Kirimkan ini ke semua wanita yang Anda kenal yang patut diingatkan bahwa dunia yang kita tinggali banyak memiliki kegilaan… lebih baik berhati-hati daripada menyesal. PLEASE BE SAFE AND NOT SORRY! Mohon berhati-hati daripada menyesal ! JUST A WARNING TO ALWAYS BE ALERT AND USE YOUR HEAD!!! Hanya sebuah peringatan untuk selalu waspada dan menggunakan akal sehat Anda !!! Pass this along to every woman you meet. Never let your guard down. Sebarkan hal ini kepada setiap wanita yang Anda termui. Jangan pernah Anda lengah. SOMETIMES, THAT FEELING IN YOUR GUT IS THE VOICE OF GOD. TRUST YOUR INSTINCTS!! KADANG-KADANG, PERASAAN DI HATI ANDA ADALAH SUARA TUHAN. PERCAYA PADA INSTING ANDA !!

Saturday, July 12, 2008

Tensig Norgay

Tenzing Norgay adalah nama orang, mungkin buat kebanyakan dari Kita akan mengatakan nama yang aneh.....dari negara mana nama tersebut berasal?.... .Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar namanya...mungkin juga belum...bagaimana kalau saya sebutkan nama Sir Edmund Hillary...ya kalau yang ini sih saya sering dengar atau pernah baca biografinya atau pernah mendapatkan kisah hidupnya dalam sebuah artikel atau sewaktu mengikuti seminar. Ya, Sir Edmund Hillary adalah orang pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi dunia Puncak Gunung Everest. Tetapi saat ini bukan Sir Edmund Hillary yang akan Kita bahas, tetapi Tenzing Norgay.Tenzing Norgay seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu bagi para pendaki gunung yang berniat untuk mendaki gunung Everest. Tenzing Norgay menjadi pemandu (orang Nepal menyebutnya Sherpa) bag! i Sir Edmund Hillary. Pada tanggal 29 Mei 1953 jam 11.30, Tenzing Norgay bersama dengan Sir Edmund Hillary berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi Everest padaketinggian 29,028 kaki diatas permukaan laut dan menjadi orang pertama didunia yang kemudian menjadi inspirasi Dan penyemangat bagi ratusan pendaki berikutnya untuk mengikuti prestasi mereka. Pada rentang waktu tahun 1920 sampai dengan tahun 1952, tujuh Tim ekspedisi yang berusaha menaklukkan Everest mengalami kegagalan.Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangat fenomenal mengingat baru berakhirnya Perang Dunia II Dan menjadi semacam inspirator untuk mengembalikan kepercayaan diri bagi seluruh bangsa di dunia. Karena keberhasilannya, Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris yang baru saja dilantik saat itu Ratu Elizabeth II Dan menjadi orang yang paling dikenal di seluruh dunia.Tetapi dibalik keberhasilan itu Tenzing Norgay memiliki peran yang sangat besar, mengapa Tenzing Norgay tidak menjadi terkenal Dan mendapatkan semua yang didapatkan oleh Sir Edmund Hillary padahal IA adalah sang pemandu yang membantu Dan mengantarkannya mencapai Puncuk Mount Everest? Seharusnya bisa saja IA lah orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Mount Everest bukan Sir Edmund Hillary.Sesaat setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia be! rebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, Dan hanya Ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay, berikut cuplikannya :Reporter : Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?Tenzing Norgay : Sangat senang sekaliReporter : Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?Tenzing Norgay : Ya, b! enar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilakan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya Dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia....Reporter : Mengapa Anda lakukan itu???Tenzing Norgay : Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary, bukan impian saya......impian saya hanyalah berhasil membantu Dan mengantarkan dia meraih IMPIAN nya. Ya, itulah sekelumit kisah tentang seorang p! emandu pendaki bernama Tenzing Norgay. Ia tidak menjadi serakah, ataupun iri dengan keberhasilan, nama besar Dan semua penghargaan yang diperoleh Sir Edmund Hillary. Ia cukup bangga dapat membantu orang lain mencapai & mewujudkan IMPIAN nya.Dalam kehidupan sehari-Hari atau dalam dunia kerja Kita secara pribadi terbiasa atau terkondisikan untuk fokus kepada diri Kita sendiri, siapa yang mendapat nama, apa yang Kita dapatkan, bonus, penghargaan, insentif Dan sebagainya. Sebodo amat orang lain mau sengsara apa tidak. Waktu pergi ekpedisi sering kali ini terjadi, orang lain kekurangan makan ahh bodo ah salah sendiri kenapa kaga bawa sendiri.. atau di kabin kekurangan kamar utk semua bisa nginap acap ada aja anggota ekspedisi yg begitu egoisnya ga mau berbagi ruangan.Sebagai renungan "Bisakah Kita menjadi seperti Tenzing Norgay?" .....sebenarnya bukan Bisa atau Tidak...tapi MAU atau TIDAK!

Nice story

Nice story untuk direnungkan
Subject: A small touching story.
A good lesson for us all
A man came home from work late, tired and irritated, to find his 5-year old son waiting for him at the door.
SON: "Daddy, may I ask you a question?"
DAD: "Yeah sure, what is it?" replied the man.
SON: "Daddy, how much do you make an hour?"
DAD: "That's none of your business. Why do you ask such a thing?" the man said angrily.
SON: "I just want to know. Please tell me, how much do you make an hour?"
DAD: "If you must know, I make R100 an hour."
SON: "Oh," the little boy replied, with his head down.
SON: "Daddy, may I please borrow R50?" The father was furious, "If the only reason you asked that is so you can borrow some money to buy a silly toy or some other nonsense, then you march yourself straight to your room and go to bed. Think about why you are being so selfish. I work hard everyday for such this childish behaviour." The little boy quietly went to his room and shut the door. The man sat down and started to get even angrier about the little boy's questions. How dare he ask such questions only to get some money? After about an hour or so, the man had calmed down, and started to think: Maybe there was something he really needed to buy with that Rs.50 and he really didn't ask for money very often. The man went to the door of the little boy's room and opened the door. "Are you asleep, son?" He asked. "No daddy, I'm awake," replied the boy. "I've been thinking, maybe I was too hard on you earlier" said the man. "It's been a long day and I took out my aggravation on you. Here's the R50 you asked for." The little boy sat straight up, smiling. "Oh, thank you daddy!" He yelled.Then, reaching under his pillow he pulled out some crumpled up bills. The man saw that the boy already had money, started to get angry again. The little boy slowly counted out his money, and then looked up at his father. "Why do you want more money if you already have some?" the father grumbled."Because I didn't have enough, but now I do," the little boy replied. "Daddy, I have R100 now. Can I buy an hour of your time?Please come home early tomorrow. I would like to have dinner with you."The father was crushed. He put his arms around his little son, and he begged for his forgiveness. It's just a short reminder to all of you working so hard in life. We should not let time slip through our fingers without having spent some time with those who really matter to us, those close to our hearts. Do remember to share that R100 worth of your time with someone you love. If we die tomorrow, the company that we are working for could easilyreplace us in a matter of days. But the family & friends we leave behind will feel the loss for the rest of their lives. And come to think of it, we pour ourselves more into work than to our family.