Monday, December 28, 2009

Hadiah Natal

Hadiah Natal Terindah

Nasib Egar tidak sebaik hatinya.
Dengan pendidikannya yg rendah,
pria berumur sekitar 30 tahun itu hanya
seorang pekerja bangunan yg miskin.

Dan bagi seseorang yg hanya berjuang hidup
untuk melewati hari demi hari, natal tidak
banyak berbeda dengan hari2 lainnya,
karenanya apa yg terjadi pada suatu malam natal
itu tidak banyak yg diingatnya.

Malam itu di seluruh negeri berlangsung
kemeriahan suasana natal.
Setiap orang mempersiapkan diri menghadapi
makan malam yg berlimpah.
Tapi di kantong Egar hanya terdapat $10,
jumlah yg pas-pasan untuk makan malamnya
dan tiket bis ke Baldwin, dimana dia
mungkin mendapatkan pekerjaan untuk
ongkos hidupnya selama beberapa berikutnya.

Maka menjelang malam, ketika lonceng & lagu2
natal terdengar dimana2, dan senyum dan
salam natal diucapkan tiap menit,
Egar menaikkan kerah bajunya dan
menunggu kedatangan bis pukul 20:00 yg
akan membawanya ke Baldwin.

Salju turun deras.
Suhu jatuh pada tingkat yg menyakitkan dan
perut Egar mulai berbunyi karena lapar.
Ia melihat jam di stasiun, dan memutuskan
untuk membeli hamburger dan kentang
goreng ukuran ekstra, karena ia butuh banyak
energi untuk memindahkan salju sepanjang
malam nanti.

'Lagipula,' pikirnya, 'sekarang adalah malam natal,
setiap orang, bahkan orang seperti saya sekalipun,
harus makan sedikit lebih special dari biasanya.'

Di tengah jalan ia melewati sebuah
bangunan raksasa, dimana sebuah pesta
mewah sedang berlangsung.
Ia mengintip ke dalam jendela.
Ternyata itu adalah pesta kanak2.
Ratusan murid taman kanak2 dengan
baju berwarna-warni bermain-main dengan
begitu riang.
Orangtua mereka saling mengobrol satu sama lain,
tertawa keras dan saling olok.
Sebuah pohon terang raksasa terletak di
tengah2 ruangan, kerlap-kerlip lampunya
memancar keluar jendela dan mencapai
puluhan mobil2 mewah di pekarangan.
Di bawah pohon terang terletak ratusan
hadiah2 natal dalam bungkus berwarna-warni.
Di atas beberapa meja raksasa tersusun
puluhan piring2 yg berisi bermacam-macam
makanan dan minuman, menyebabkan perut
Egar berbunyi semakin keras.

Dan ia mendengar bunyi perut kosong di sebelahnya.
Ia menoleh, dan melihat seorang gadis kecil,
berjaket tipis, dan melihat ke dalam ruangan
dengan penuh perhatian.
Umurnya sekitar 10 tahun.
Ia tampak kotor & tangannya gemetar.

'Minta ampun nona kecil,' Egar bertanya
dengan pandangan tidak percaya,
'udara begitu dingin. Dimana orangtuamu?'

Gadis itu tidak bicara apa2.
Ia hanya melirik Egar sesaat,
kemudian memperhatikan kembali anak2 kecil
di dalam ruangan, yang kini bertepuk tangan
dengan riuh karena Sinterklas masuk
ke dalam ruangan.

'Sayang kau tidak bisa di dalam sana' Egar
menarik napas.
Ia merasa begitu kasihan pada gadis itu.

Keduanya kembali memperhatikan pesta
dengan diam2.
Sinterklas sekarang membagi-bagikan hadiah
pada anak2, dan mereka meloncat
ke sana-sini, memamerkan hadiah2 kepada
orangtua mereka yg terus tertawa.

Mata gadis itu bersinar.
Jelas ia membayangkan memegang salah
satu hadiah itu, dan imajinasi itu cukup
menimbulkan secercah sinar di matanya.
Pada saat yg bersamaan Egar bisa mendengar
bunyi perutnya lagi.

Egar tidak bisa lagi menahan hatinya.
Ia memegang tangan gadis itu & berkata
'Mari, akan saya belikan sebuah hadiah untukmu.'

'Sungguh ?' gadis itu bertanya dengan nada
tidak percaya.

'Ya. Tapi kita akan mengisi perut dulu.'

Ia membawa gadis itu diatas bahunya dan berjalan
ke sebuah depot kecil.
Tanpa berpikir tentang tiket bisnya ia membeli
2 buah roti sandwich, 2 bungkus kentang goreng
dan 2 gelas susu coklat.
Sambil makan ia mencari tahu tentang gadis itu.

Namanya Ellis dan ia baru kembali dari sebuah
toko minuman dimana ibunya bekerja paruh
waktu sebagai kasir.
Dia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah
anak yatim St. Carolus, sebuah sekolah kecil
yg dibiayai pemerintah untuk anak2 miskin.
Ibunya baru memberinya sepotong roti tawar
untuk makan malamnya.
Egar menyuruh gadis itu untuk menyimpan
rotinya untuk besok.

Sementara mereka bercakap2, Egar terus
berpikir tentang hadiah apa yg bisa didapatnya
untuk Ellis.
Ia kini hanya punya sekitar $5 dikantongnya.
Ia mengenal sopir bis, dan ia yakin sopir itu
akan setuju bila ia membayar bisnya kali berikutnya.
Tapi tidak banyak toko2 yg buka disaat ini,
dan yg bukapun umumnya menaikkan harga2 mereka.
Ia amat ragu2 apakah ia bisa membeli
sesuatu seharga $5.

Apapun yg terjadi, katanya pada dirinya sendiri,
saya akan memberi gadis ini hadiah,
walaupun itu kalung saya sendiri.

Kalung yg melingkari lehernya adalah
milik terakhirnya yg paling berharga.
Kalung itu adalah 24 karat murni,
sepanjang kurang lebih 30 cm,
seharga ratusan dollar.
Ibunya memberinya kalung itu beberapa
saat sebelum kematiannya.

Mereka mengunjungi beberapa toko tapi tak
satupun yg punya sesuatu seharga $5.
Tepat ketika mereka mulai putus asa,
mereka melihat sebuah toko kecil yg agak gelap
di ujung jalan, dengan tanda 'BUKA' di atas pintu.

Bergegas mereka masuk ke dalam.
Pemilik toko tersenyum melihat kedatangan mereka,
dan dengan ramah mempersilakan mereka melihat2, tanpa peduli akan baju2
mereka yg lusuh.

Mereka mulai melihat barang2 di balik kaca
& mencari2 sesuatu yg mereka sendiri belum tahu.
Mata Ellis bersinar melihat deretan boneka beruang,
deretan kotak pensil, dan semua barang2 kecil yg
tidak pernah dimilikinya.

Dan di rak paling ujung, hampir tertutup oleh
buku cerita, mereka melihat seuntai kalung.
Kening Egar berkerut.

Apakah itu kebetulan, atau natal
selalu menghadirkan keajaiban, kalung bersinar
itu tampak begitu persis sama dengan kalung Egar.

Dengan suara takut2 Egar meminta melihat
kalung itu.
Pemilik toko, seorang pria tua dengan cahaya
terang di matanya dan jenggot yg lebih
memutih, mengeluarkan kalung itu
dengan tersenyum.

Tangan Egar gemetar ketika ia
melepaskan kalungnya sendiri untuk
dibandingkan pada kalung itu.

'Yesus Kristus,' Egar mengguman,
'begitu sama dan serupa.'

Kedua kalung itu sama panjangnya,
sama mode rantainya, dan sama bentuk salib
yg tertera diatas bandulnya.
Bahkan beratnyapun hampir sama.
Hanya kalung kedua itu jelas kalung imitasi.
Dibalik bandulnya tercetak: 'Imitasi : Tembaga'.

'Samakah mereka?' Ellis bertanya dengan
nada kekanak2an.
Baginya kalung itu begitu indah sehingga ia
tidak berani menyentuhnya.
Sesungguhnya itu akan menjadi hadiah natal
yg paling sempurna, kalau saja......kalau saja.......

"Berapa harganya, Pak ?" tanya Egar dengan
suara serak karena lidahnya kering.

"Sepuluh dollar." kata pemilik toko.

Hilang sudah harapan mereka.
Perlahan ia mengembalikan kalung itu.
Pemilik toko melihat kedua orang itu berganti2,
dan ia melihat Ellis yg tidak pernah
melepaskan matanya dari kalung itu.
Senyumnya timbul, dan ia bertanya lembut
"Berapa yg anda punya, Pak ?"

Egar menggelengkan kepalanya
"Bahkan tidak sampai $5."

Senyum pemilik toko semakin mengembang
"Kalung itu milik kalian dengan harga $4."

Baik Egar maupun Ellis memandang orang tua
itu dengan pandangan tidak percaya.

"Bukankah sekarang hari Natal ?"
Orang tua itu tersenyum lagi,
"Bahkan bila kalian berkenan, saya bisa
mencetak pesan apapun dibalik bandul itu.
Banyak pembeli saya yg ingin begitu.
Tentu saja untuk kalian juga gratis."

"Benar2 semangat natal." Pikir Egar dalam hati.

Selama 5 menit orang tua itu mencetak pesan
berikut dibalik bandul :
"Selamat Natal, Ellis Salam Sayang, Sinterklas"

Ketika semuanya beres, Egar merasa bahwa
ia memegang hadiah natal yg paling
sempurna seumur hidupnya.

Dengan tersenyum Egar menyerahkan $4 pada
orang tua itu dan mengalungkan kalung itu
ke leher Ellis. Ellis hampir menangis karena bahagia.

"Terima kasih. Tuhan memberkati anda, Pak.
Selamat Natal." kata Egar kepada orang tua itu.

"Selamat natal teman2ku." Jawab pemilik toko,
senantiasa tersenyum.

Mereka berdua keluar dari toko dengan bahagia.
Salju turun lebih deras tapi mereka
merasakan kehangatan didalam tubuh.
Bintang2 mulai muncul di langit, dan sinar2
mereka membuat salju di jalan raya kebiru2an.
Egar memondong gadis itu di atas bahunya
dan meloncat dari satu langkah ke langkah yg lain.

Ia belum pernah merasa begitu puas dalam hidupnya.
Melihat tawa riang gadis itu, ia merasa
telah mendapat hadiah natal yg paling
memuaskan untuk dirinya sendiri.
Ellis, dengan perut kenyang dan hadiah yg
berharga di lehernya, merasakan kegembiraan
natal yg pertama dalam hidupnya.

Mereka bermain dan tertawa selama setengah jam,
sebelum Egar melihat jam di atas gereja dan
memutuskan bahwa ia harus pergi ke stasiun bis.
Karena itu ia membawa gadis itu ketempat dimana
ia menemukannya.

"Sekarang pulanglah, Ellis. Hati2 dijalan.
Tuhan memberkatimu selalu."

"Kemana anda pergi, Pak ?" tanya Ellis pada
orang asing yg baik hati itu.

"Saya harus pergi bekerja. Ingat sedapat
mungkin bersekolahlah yg rajin. Selamat natal,
sayang."

Ia mencium kening gadis itu, dan berdiri.
Ellis mengucapkan terima kasih dengan suaranya
yg kecil, tersenyum dan berlari2 kecil ke asramanya.

Kebahagiaan yg amat sangat membuat gadis kecil
itu lupa menanyakan nama teman barunya.

Egar merasa begitu hangat didalam hatinya.
Ia tertawa puas, dan berjalan menuju ke stasiun bis.

Pengemudi bis mengenalnya, dan sebelum
Egar punya kesempatan untuk bicara apapun,
ia menunjuk salah satu bangku yg masih kosong.

"Duduk di kursi kesukaanmu, saudaraku,
dan jangan cemaskan apapun.
Sekarang malam natal."

Egar mengucapkan terima kasih, dan setelah
saling menukar salam natal ia duduk
di kursi kesukaannya.

Bis bergerak, dan Egar membelai kalung yg ada
di dalam kantongnya.
Ia tidak pernah mengenakan kalung itu di lehernya,
tapi ia punya kebiasaan untuk mengelus kalung itu
setiap saat.

Dan kini ia merasakan perbedaan dalam rabaannya.
Keningnya berkerut ketika ia mengeluarkan
kalung itu dari kantongnya, dan membaca
sebuah kalimat yg baru diukir dibalik bandulnya :
"Selamat Natal, Ellis Salam Sayang, Sinterklas"

Saat itu ia baru sadar bahwa ia telah
keliru memberikan hadiah untuk Ellis......

***

Selama 12 tahun berikutnya hidup
memperlakukan Egar dengan amat keras.
Dalam usahanya mencari pekerjaan yg lebih baik,
ia harus terus menerus berpindah dari satu kota
ke kota lainnya.
Akhirnya ia bekerja sebagai pekerja bangunan
di Marengo, sekitar 1000 km dari
kampung halamannya.

Dan ia masih belum bisa menemukan pekerjaan
yg cukup baik untuk makan lebih dari
sekedar makanan kecil atau kentang goreng.

Karena bekerja terlalu keras di bawah matahari
& hujan salju, kesehatannya menurun drastis.
Bahkan sebelum umurnya mencapai 45 tahun,
ia sudah tampak begitu tua dan kurus.
Suatu hari menjelang natal, Egar digotong
ke rumah sakit karena pingsan kecapaian.

Hidup tampaknya akan berakhir untuk Egar.
Tanpa uang sepeserpun di kantong dan sanak
famili yg menjenguk, ia kini terbaring di kamar
paling suram di rumah sakit milik pemerintah.

Malam natal itu, ketika setiap orang
di dunia menyanyikan lagu2 natal, denyut nadi
Egar melemah, dan ia jatuh ke dalam alam tak sadar.

Direktur rumah sakit itu, yg menyempatkan
diri menyalami pasien2nya, sedang bersiap2
untuk kembali ke pesta keluarganya ketika ia
melihat pintu gudang terbuka sedikit.

Ia memeriksa buku di tangannya &
mengerutkan keningnya.
Ruang itu seharusnya kosong.
Dia mengetuk pintu, tidak ada jawaban.
Dia membuka pintu itu dan menyalakan lampu.
Hal pertama yg dilihatnya adalah seorang tua
kurus yg tergeletak diatas ranjang,
di sebelah sapu2 & kain lap.
Tapi perhatiannya tersedot pada sesuatu yg
bersinar suram di dadanya, yg memantulkan
sinar lampu yg menerobos masuk lewat pintu
yg terbuka.

Dia mendekat dan mulai melihat benda yg
bersinar itu, yaitu bandul kalung yg
sudah kehitam2an karena kualitas logam yg
tidak baik.
Tapi sesuatu pada kalung itu membuat
hatinya berdebar.
Dengan hati2 ia memeriksa bandul itu dan
membaca kalimat yg tercetak dibaliknya.

"Selamat Natal, Ellis Salam Sayang, Sinterklas"

Air mata turun di pipi Ellis.
Inilah orang yg paling diharapkan untuk
bertemu seumur hidupnya.
Inilah orang yg membuat masa kanak2nya begitu
tak terlupakan hanya dengan 1 malam saja,
dan inilah orang yg membuatnya percaya
bahwa sesungguhnya Sinterklas memang ada
di dunia ini.

Dia memeriksa denyut nadi Egar dan mengangguk.
Tangannya yg terlatih memberitahu harapan
masih ada.
Ia memanggil kamar darurat,
dan bergerak cepat ke kantornya.
Malam natal yg sunyi itu dipecahkan
dengan kesibukan mendadak dan bunyi
detak langkah2 kaki puluhan perawat & dokter jaga.

"Jangan kuatir, Pak.... Siapapun nama anda.
Ellis disini sekarang, dan Ellis akan
mengurus Sinterklasnya yg tersayang."

Dia menyentuh kalung di lehernya.
Rantai emas itu bersinar begitu terang sehingga
seisi ruangan terasa hangat walaupun salju
mulai menderas diluar.

Ia merasa begitu kuat, perasaan yg didapatnya tiap
ia menyentuh kalung itu.
Malam ini dia tidak harus bertanya2 lagi karena
ia baru saja menemukan orang yg memberinya
hadiah natal yg paling sempurna sepanjang
segala jaman....... ...

Thursday, December 17, 2009

Rahasia sukses orang Cina

Apa rahasia sukses orang Tionghoa?

 Buku yang mengupas tentang rahasia keberhasilan orang-orang Tionghoa asal

Hokian banyak dikupas.

Konon orang-orang Tionghoa asal suku Hokian memiliki falsafah yang disebut

3C untuk kesuksesan mereka.

3C tersebut adalah :

1.Cengli.

Kalau ingin sukses, cara kita bekerja mesti cengli alias adil. Dengan kata

lain kita harus jujur, tidak curang dan bisa dipercaya. Ini membuat banyak

orang suka bekerja sama dengan kita. Semakin dipercaya, maka pintu pun

semakin terbuka lebar bagi kesuksesan kita.

2. Cincai.

Artinya orang yang mudah memberi, tidak terlalu banyak perhitungan dan

bukan tipe orang yang sulit. Uniknya, orang-orang yang mudah memberi

seperti ini juga mudah mendapat. Dari sudut pandang Firman Tuhan, maka

itulah yang disebut hukum tabur tuai. Sebaliknya jika termasuk orang yang

sulit, pelit, terlalu banyak perhitungan baik dengan Tuhan maupun sesama,

maka berkat juga susah turun untuk orang-orang seperti ini.

3. Coan.

Artinya orang kerja adalah wajar kalau mengharapkan keuntungan. Namun,

fokus utamanya bukan apa yang kita dapatkan, tapi apa yang berikan. Kita

harus sering mengajukan pertanyaan dalam diri kita, apakah yang kita

lakukan sudah sebanding dengan apa yang kita dapatkan? Apakah kwalitas dan

kontribusi kita sebanding dengan hasil yang kita terima?



Ketiga uraian di atas adalah 3C yang harus dilakukan, maka orang Hokian

punya pantangan juga dalam bekerja atau berbisnis yang disebut dengan 3C.

C yang pertama adalah Ciok (hutang). Hutang kalau bayar tidak apa, tapi

jadi repot kalau menjadi C yang kedua yaitu Ciak ( dimakan saja). Lebih

tidak tanggung jawab lagi kalau kemudian orang tersebut melakukan C yang

ketiga yaitu Cao (lari).



Semoga rahasia sukses ala suku Hokian ini, meskipun bernada humor, tapi

bisa menjadi inspirasi bagi Anda!

Tuesday, December 15, 2009

Untuk kesehatan

Buku yang perlu dibaca

Memang delematis! Dokter perlu uang buat hidup; dan pasien
perku sembuh buat hidup. Jadi, sembuh perlu uang, untuk mem-
bayar dokter, agar bisa tetap hidup...

Maka, pasien melarat perlu upaya ekstra, untuk cari uang terse-
but, dengan segala akibatnya, kalau ingin sehat kembali...

Alternatifnya, sebagai upaya preventif, ya laksanakan saja ung-
kapan Belanda : "beter te voorkomen dan te genezen --- lebih
baik mencegah daripada mengobati". Caranya??

Ya, biasakan hidup dengan pola sehat melalui cara hidup yang
seimbang, antara keempat dimensinya,yakni pikiran senantiasa
digunakan secara positive (positive thinking); perasaan agar di-
kontrol supaya tidak stres; spiritnya agar tetap bertahan dng.
daya juang tanpa menyerah, dan tubuhnya jangan malas untuk
tetap bergerak melalui olah raga apa pun bentuknya yang se-
suai dengan kondisi individu yang bersangkutan.

Kini, ada metode yang juga cukup efektif, bahkan bisa menang-
kal vonis kematian oleh dokter terhadap penyakit kronis yang
pengobatan medis modern ala Barat sudah angkat tangan untuk
dapat menyembuhkannya. Yakni metode Zhineng Qigong, yg.
merupakan sejenis latihan Qigong (pengolahan bio-energy) yg.
mengandalkan Zhineng (kecerdasan pikiran). Latihan ini meru-
pakan kombinasi dari meditasi gerak (dynamic meditation) &
meditasi diam (passive meditation). Analoginya, apabila dalam
dunia Barat dikenal adanya slogan "Mens Sana Incorpore Sa-
no --- Dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat";
di metode aternatif ini justru terbalik, yakni "Pikiran yang sehat-
lah yang justru membuat tubuh sehat". Metode ini adalah berda-
sarkan temuan Prof. Pang (He) Ming, yang berpendidikan ke-
dokteran modern ala Barat, namun yang berpengalaman dalam
ilmu/seni penyembuhan ala Timur, disamping sebagai master di-
beberapa cabang olahraga belahdiri (al. Taijiquan, Wushu, Qi-
gong, Kungfu, dsb.).

Latihan tersebut seyogianya dijadikan kebiasaan hidup seperti
makan-minum- istirahat, dsb. Ibaratnya tubuh manusia itu ada-
lah sebuah bangunan yang perlu dibersihkan setiap hari, sehing-
ga terhindar dari debu, buntunya saluran air, masuknya lalat &
kacoa, dsb. yang bisa menimbulkan penyakit dan menggangu
kesehatan seseorang.

Untuk itu, DS sudah menulis sebuah buku pengantar tentang
Zhineng Qigong, yang kini sedang di-edit, terutama dari segi
sintaksisnya, oleh seorang rohaniwan yang juga dosen STFT
Widya Sasana, Malang. Semoga bisa segera diterbitkan.

..... mudah2an segera diterbitkan

Monday, December 14, 2009

Akhir Tahun yang sibuk

Tahun 2009 yang sibuk...

Selama hidup mungkin tahun ini adalah tahun yang paling sibuk,dipenuhi dengan
agenda2 pribadi dan kegiatan-kegiatan yang merupakan target pribadiku...

Betapa tidak, akhir Tahun yang tidak lebih dari 2 minggu lebih hampir tak terasa.
Kelahiran Mesias yang menjadi puncak kehidupan kontenplasiku, sepertinya di hadapi dengan biasa saja.Semuanya hanya untuk mengejar target kuliah dan tugas yang menumpuk. Hari-hari dilalui seperti asap yang terlihat sekejap dan hilang dalam kungkungan waktu yang begitu cepat.

Mudah-mudahan target yang menjadi inspirasi dan cita-cituku untuk tahun depan
akan mengalir bak air... melintasi bebatuan yang diam, menyusuri semua kendala batin dan ego yang yang selalu menjadi superior dalam setiap keputusanku

Thx for Jesus
Thx for my holy mother

Joke di Hari Korupsi Sedunia

Pintu Sorga Rusak

Malaikat panik, sebab pintu Surga tidak dapat dibuka padahal di luar
telah bergerombol calon warga.
Lalu Malaikat berseru adakah insinyur diantara para calon warga untuk
memperbaiki pintu Surga.

Untungnya pada hari itu ada 3 Insinyur, 1 dari Amerika, 1 dari Jepang,
dan1 dari Indonesia.

Pertama Insinyur Amerika, dan setelah diperiksa, Si Amerika sebut
biayanya $900. Komentar Malaikat : "Lho kok mahal ?Coba buat perincian.
.. !!!"

Kata Si Amerika : "Ongkos pemeriksaan $200, $300buat bahan, dan $400
ongkos kerja."

Malaikat terus panggil Si Jepang, dan setelah diperiksa sebentar,
SiJepang sebut biayanya $600. Dengan perincian $300 ongkos bahan dan$300
ongkos kerja.

Masih belum puas, Malaikat konsultasi sama temen2nya, dan diapikir masih
mahal. Lantas Si Malaikat panggil insinyur Indonesia, Malaikat pikir
Indonesia lagi krismon dan banyak PHK. Tentunya perlu duit dan pasti
lebih murah ?

Insinyur Indonesia tanpa periksa pintu, langsung jawab : "Siap Malaikat.
.. Ongkosnya $5.600...!!! " Sergah Si Malaikat bingung : "Buset... Kok
bisa $5.600 ? Lebih mahal dariyang lain...???" Insinyur Indonesia maju
sambil berbisik di kuping Si Malaikat : "Eh... Malaikat... Dengerin
yah...$ 2500 buat loe...$2500 buat gua... Yang $600 kasih aja ke Si
Jepang...! Biar dia yang betulin tuh pintu...!!!

Happy Coruptions Day All
_____________________________________________________________________________________
Antrian di Neraka.....

Seorang warga Indonesia yang mempunyai kelakuan buruk selama hidupnya
meninggal dunia,

lalu dikirim ke neraka. Ternyata neraka itu berbeda beda :

Pertama, ia keneraka orang orang Inggris, :

"Kalian ngapain disini ?" tanya orang Indonesia,

Salah satu orang Inggris menjawab :

"Pertama-tama disetrum dikursi listrik selama satu jam,

Lalu didudukkan dikursi paku selama satu jam,

setelah itu sepanjang hari kami disiram bensin dan disulut api.

Lalu setan Inggris muncul sambil tertawa tawa.

Karena kedengarannya tidak menyenangkan, si orang Indonesia menuju
keneraka lain.

Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan nerakan unruk orang orang
Amerika, Israel, Belanda dan lain sebagainya. Ia mendapatkan semua
neraka mereka gak jauh dari neraka orang Inggris.

Akhirnya ia tiba di neraka sendiri alias nerakanya orang Indonesia, dan
menemui antrian yang panjang yang juga terdiri dari orang orang berbagai
negara, mereka antri menunggu giliran masuk ke neraka Indonesia.

Dengan tercengang ia bertanya kepada yang ngantri :

" Apa yang kalian antriin kok begini panjang?,

Dan mempeoleh jawaban : "Pertama-tama, kita didudukkan diatas kursi
listrik, lalu disetrum selama satu jam, kemudian didudukkan dikursi
berpaku selama satu jam, dan sisanya kami disiram bensin dan disulut
api, lalu setan muncul dan memecut kita sepanjang hari.

"Tapi itu kan persis dengan nerakanya orang Inggris dan neraka neraka
orang lain, kata salah satu pengantri yang nunggu giliran :

Lain mas, disini servicenya sangat buruk,

kursi listriknya sering mati dari PLN,

udah gitu kursi pakunya suka ngga datang karena katanya kursinya lagi
diperebutkan anggota dewan,

dan pakunya sering dipakai para calon penghuni sini disebar di jalan,

udah gitu kita ga disiram bensin, karena harga bensin mahal dan

enaknya setan setan disini mantan pegawai negeri , datang , absent tanda
tangan terus pulang.
____________________________________________________________________________________
JAM DI SURGA

Di depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh
Tuhan,

sambil mengantri manusia yg baru pertama kali ke depan gerbang surga itu
pun takjub.. melihat di tembok gerbang surga terdapat JAM dan label
negara-negara di dunia

tapi ada yg aneh dari jam tersebut, setiap negara mempunyai kecepatan
putaran yg berbeda dengan jam negara lainnya

melihat hal yg unik itu, salah seorang dari mereka bertanya :

Orang Filipina : "Malaikat, kenapa tuh kok jamnya beda-beda muternya?

Malaikat : "Oh kecepatan putaran itu berdasarkan tingkat korupsi negara
anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di negara anda

"Orang Filipina : "Ooohhh begitu... (sambil berbisik ke yg lain) emang
bener kata orang si Estrada korupnya gila gilaan.. tuh jam jadi bukti..

"Orang Thailand : "wah brengsek ! tenyata Somchai Wongsawat juga korupsi
! pantes negara gue miskin !

"Orang Singapore : "Hahahah jam negara gw Slow bgt... kebukti negara gw
bersih dari yang namanya Korupsi... Wahahaha

"Orang Indonesia : (melihat sekeliling gak menemukan jam negaranya) lalu
dia pun bertanya, "Malaikat, kenapa jam negara saya gak adaaaa ????

"Malaikat : "Maaf, anda dari negara mana?

"Orang Indonesia:"Indonesi a

"Malaikat : "sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini, tapi
Jam negara Anda, kami pakai di dapur sebagaikipas angin..Lumayan buat
ngilangin asap, soalnya muternya dahsyat banget....hehehehe. ..

Saturday, December 5, 2009

Jalan dengan Keong

Tuhan memberiku sebuah tugas , yaitu membawa keong jalan-jalan .
Aku tak dapat
jalan terlalu cepat , keong sudah
berusaha keras merangkak ,
Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit

Aku mendesak , menghardik , memarahinya ,
Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf ,
Serasa berkata : " aku sudah berusaha
dengan segenap tenaga !"
Aku menariknya , menyeret , bahkan menendangnya , keong terluka .
Ia mengucurkan keringat , nafas tersengal-sengal , merangkak ke depan .
Sungguh aneh , mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan .

Ya Tuhan ! Mengapa ? Langit sunyi-senyap

Biarkan saja keong merangkak didepan , aku kesal dibelakang .

Pelankan langkah , tenangkan hati ....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma
bunga , ternyata ini adalah sebuah
taman bunga .
Aku rasakan hembusan sepoi angin , ternyata angin malam demikian lembut
Ada
lagi ! Aku dengar suara kicau burung , suara dengung cacing .
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang . Oh?
Mengapa dulu tidak rasakan semua
ini ?
Barulah aku teringat , Mungkin aku telah salah
menduga !

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku
jalan-jalan sehingga aku dapat
mamahami
dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah
kualami kalo aku berjalan
sendiri dengan cepatnya .

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi ,
Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu
Karena ketika dia telah pergi , segalanya telah terlambat ..

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya , rukunlah bersamanya .
Karena seumur hidup manusia , teman sejati tak mudah ditemukan .

Saat bertemu penolongmu ,
Ingat untuk bersyukur padanya .
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai ,
Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima- kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih .

Saat bertemu orang yang pernah kau benci ,
Sapalah dengan tersenyum .
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat .

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu ,
Baik-baiklah berbincanglah dengannya .
Karena jika bukan karena dia , hari ini engkau tak memahami dunia ini .

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai ,
Berkatilah dia .
Karena saat kau mencintainya , bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu ,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada
dalam hidupmu .
Karena ia adalah bagian dari
nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu ,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannya .
Karena engkau mungkin hanya punya
satu kesempatan itu saja untuk
menjelaskan .

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup,
Berterima-kasihlah sepenuhnya
bahwa ia mencintaimu .
Karena saat ini ka lia n mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati

nice story

Kisah ini bercerita tentang seorang wanita cantik bergaun mahal yang
mengeluh kepada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa
tak berarti.

Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan
berkata kepada si wanita kaya," Saya akan menyuruh Mary di sini untuk
menceritakan kepada anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya
ingin anda mendengarnya. "

Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan
menceritakan kisahnya: "OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga
bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya
siapa-siapa. aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak
bisa makan, aku tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan aku
berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore seekor anak
kucing mengikutiku pulang. Sejenak aku merasa kasihan melihatnya.

Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu
masuk ke rumah. Aku memberikannya susu dan dia minum sampai habis.
Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan untuk pertama
kalinya aku tersenyum.

Sesaat kemudian aku berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja
bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang
lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa
beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit
di tempat tidur. Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik
kepada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang
lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan
makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan
memberi."

Ketika si wanita kaya mendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia
memiliki segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia
kehilangan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Bahagia setelah menikah

Pria Meraup Untung Besar Setelah Menikah
London, Jika bahagia bisa dikonversi dalam bentuk uang, maka kebahagiaan yang didapat pria setelah menikah jauh lebih besar ketimbang wanita.

Setelah menikah, kebahagiaan pria bisa mencapai 18.000 poundsterling atau Rp 284 juta (kurs 15.800/GBU) sedangkan wanita hanya sekitar 9.000 poundsterling atau Rp 142 juta. Efek stres setelah berumah tangga ternyata jauh lebih banyak menimpa wanita.

Peneliti mencoba mengkalkulasi harga kebahagiaan dengan mengestimasi berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk melakukan aktivitas atau sesuatu yang membawa perasaan bahagia.

Paul Frijters, salah seorang profesor dari Australia menghabiskan waktu 8 tahun untuk mengetahui efek pernikahann terhadap perasaan bahagia dan kualitas hidup 10.000 orang di Inggris. Studi dilakukan secara acak, begitu juga dengan para partisipan.

"Kami tidak membuat kriteria untuk partisipan. Kami tidak menyarankan untuk bercerai, semuanya terjadi tanpa ada rekayasa. Dengan begitu kami bisa melakukan perbandingan dengan lebih akurat antara bahagia sebelum dan setelah menikah," ujar Frijters seperti dikutip dariTelegraph, Rabu (18/11/2009) .

Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner tentang tingkat kepuasan dan kebahagiaan mereka setelah menikah. Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kebahagiaan adalah 1-10. Hasilnya, rata-rata partisipan memberi skala 8 setelah menikah.

Hal ini yang akhirnya mendorong Prof Frijters dari the Queensland University of Technology untuk melakukan analisis ekonomi mengukur harga sebuah kebahagiaan pada beberapa momentum seperti pernikahan, perceraian dan ketika memiliki penyakit.

Frijters menemukan bahwa rata-rata orang setelah menikah merasa paling bahagia saat memiliki anak. Namun beberapa bulan dan tahun setelah menikah, tingkat kebahagiaan itu terus menerus berkurang.

Selain itu, Frijters juga menyebutkan bahwa ditinggal mati oleh pasangan akan lebih merugikan pria daripada wanita. Menurut kalkulasi, pria akan mengalami kerugian atau kehilangan perasaan bahagia hingga 350.000 poundsterling sedangkan wanita hanya 73.000 poundsterling.

"Tapi ini bukan berarti harga dari sebuah kehidupan yang hilang. Ini hanya efek dari hilangnya bahagia ketika pasangan hidup kita meninggal dunia," ujar Frijters.

Peneliti menduga, wanita menjalani hidup yang lebih stres ketika berumah tangga. Sementara itu, setelah menikah pria justru akan lebih bahagia karena beberapa faktor, salah satunya yaitu terpenuhinya kebutuhan biologisnya yang bisa meningkatkan perasaan bahagia.

"Perasaan bahagia wanita biasanya meningkat setelah punya rumah baru atau barang baru. Ini menunjukkan bahwa uang punya efek yang besar untuk sebuah kebahagiaan, " tutur Frijters.
Nurul Ulfah - detikHealth

Kembang Glodok...

Sinopsis :MEIHWA KEMBANG GLODOK
(SNOWGIRL ON THE DRAGON FIRE)
Skenario/Sutradara: KARDY SYAID

Meihwa Putri Tan, gadis Tionghoa yang manis berusia 23 tahun,
mahasiswi semester akhir sebuah universitas Jakarta, adalah kembang
Glodok(Jakarta) yang menjadi idaman banyak pemuda, baik di kawasan
Glodok maupun di lingkungan kampus. Denny Ah Liang, kakak kelasnya di
kampus yang kini telah menjadi pengusaha muda adalah pemuda yang
beruntung mendapatkan cinta Kasih Meihwa dan sudah disetujui pula oleh
kedua keluarga. Tanggal pesta pernikahan hanya menunggu waktu, saat
usai Meihwa diwisuda. Sebuah pesta besar pun sudah direncanakan,
undangan pun telah dibagikan.

Meihwa, anak pertama dari tiga bersaudara, adalah putri Tan Swie Ning
(seorang konglomerat Tionghoa kenamaan) dan Ny. Marie Tan, seorang
dosen mata kuliah Ekonomi di UI. Hidup keluarga ini penuh kecukupan
dari segi materi dan cukup ternama karena terkenal sebagai public
figure, sangat dekat dengan warga Tionghoa dan dermawan yang disukai
banyak orang, termasuk kalangan non Tionghoa.

Manusia hanya boleh berencana, Tuhan jualah yang berhak memutuskan.
Segala impian suka-cita Meihwa, akhirnya berubah menjadi tragedi yang
memilukan. Meletusnya kerusuhan 11-13 Mei 1998, meluluhlantakkan
keluarga ini, seperti banyak dialami oelh keluarga Tionghoa lainnya.
Pusat bisnis milik papanya dibakar massa, utangnya jadi menumpuk dan
adiknya terbunuh. Yang membuat Meihwa lebih nelangsa, adalah dirinya
diperkosa oleh segerombolan pemuda yang memfaatkan “amok massa”
sebagai momentum melampiaskan kesenangan kelompok. Walaupun Haji Muji,
tokoh Betawi yang sayang pada Meihwa, berusaha menyelamatkannya dari
kebrutalan preman, namun usaha itu sia-sia belaka.

Akibat perkosaan, Meihwa akhirnya hamil karena menolak menggugurkan
kandungannya. Sanak famili dan banyak sekali keluarga Tionghoa yang
hengkang ke luar negeri. Tidak demikian dengan keluarga Tan. Mereka
lahir, besar, cari makan dan sangat lah mencintai Indonesia . Negara
ini telah mereka diami sejak zaman nenek moyang mereka dan mereka
rasakan sebagai tanah air mereka sendiri.

Walaupun dihujat, dicemo’oh dan dibujuk oleh keluarga Tionghoa lain,
agar keluarga Tan buru-buru meninggalkan Indonesia, keluarga Tan
bergeming. Dari sisa depositonya yang tidak banyak di bank dan bantuan
warga Tionghoa lainnya yang juga tidak lari dari Indonesia, Tan Swie
Ning mulai lagi berbisnisnya di bidang property dan retail.

Peristiwa perkosaan yang menyebabkan kehamilan, cepat tersebar ke
mana-mana. Yang amat menyedihkan bagi Meihwa, kecuali mama dan
papanya, tidak banyak orang yang mau perduli akan nasibnya, terutama
dari Ah Liang yang justru mencampakkan dirinya begitu saja.

Seluruh rencana pesta pernikahan, tinggal kenangan. Papanya dan banyak
orang Tionghoa yang menyuruh Meihwa menggugurkan kandungannya, tetapi
ia menolak. Air matanya meleleh ketika menerima undangan dari Ah Liang
yang akan melangsungkan pernikahannya di Singapura dengan Jia Ling,
teman karib yang juga kuliah di Jurusan yang sama.Dan Freddy Wong,
pengusaha kaya teman papanya, ingin menangguk di air keruh dan berniat
mengawini Meihwa, tidak perduli dengan kondisi Meihwa yang sedang
hamil.

Sebagai manusia biasa, Meihwa pun sempat putus asa dan sempat tergoda
untuk melakukan bunuh diri, persis ketika warga TIONGHOA merayakan
Imlek dan pesta Barongsai. Tapi untunglah kejadian itu tak sampai
merenggut nyawanya sendiri, karena diselamatkan oleh seorang Bhiksu
dari sebuah Vihara, tempat Mai Hwa sering melakukan sembahyang.
Petuah-petuah bhiksu dan spirit yang diberikan mamanya, menyadarkan
kekhilafannya bahkan menumbuhkan kembali kekuatan dan rasa cinta dalam
dirinya. Dendamnya berubah menjadi rasa Kasih sayang yang mendalam,
baik kepada sesama Tionghoa maupun kepada pribumi. Ketika bayi yang
hampir ia gugurkan lahir, terbesitlah kebahagiaan baru dalam diri
Meihwa. Ia sangat mencintai bayi lelaki yang ia beri nama Tulus.

Meihwa dengan bayi haram mata masyarakat itu, selalu menjadi cemo’oh
dan sedikti sekali keluarga Tionghoa yang mau membantunya. Walaupun
pernah hidup kaya raya, bukan halangan bagi Meihwa membesarkan anaknya
dengan berdagang kecil-kecilan, mengikuti jejak papanya untuk berupaya
kembali bangkit. Di sela-sela kesibukannya mencari nafkah, Meihwa
masih menyempatkan diri sebagai guru sekolah terbuka bagi anak-anak
non Tionghoa yang berstatus gelandangan.

Ketika Tulus mulai pintar bicara dan terus menanyakan papanya. Meihwa
menjadi terusik untuk mencari lelaki yang memperkosanya dulu. Meihwa
ingin bertemu dengan orang yang pernah membuat aib dirinya, bukan
untuk meminta pertanggung jawaban apalagi ingin mengadilinya. Ia hanya
ingin berkenalan dan memperkenalkan anaknya kepada ayahnya, hanya
ingin agar Tulus bahagia.

Suatu hari, ketika membuka sebuah Koran, alangkah kagetnya Meihwa
melihat sebuah foto pengusaha muda yang terpampang di situ. Lelaki
yang bernama Eddy Arman itu tak lain adalah lelaki yang pernah
memperkosanya. Bukan itu saja, Eddy bergerak di bidang property itu,
tengah bermasalah dengan Yayasan tempat Meihwa mengabdi, soal
penggusuran sekolah yang didirikannya untuk kaum miskin. Perusahaan
Eddy mau menggusur lahannya untuk dijadikan sebuah supermarket.

Ketika Meihwa mendatangi kantor Eddy, ia ternyata mendapat perlakuan
tidak manusiawi. Eddy marah besar kepada Meihwa karena berani meminta
Eddy mengakui Tulus sebagai anaknya. Bukan itu saja, Meihwa diusir
secara kasar dan diancam dibunuh kalau berbuat macam-macam pada
dirinya. Bagi Eddy, Meihwa hanya mengada-ada, memfitnah hanya karena
dorongan keinginan supaya bangunan sekolahnya tidak digusur. Walaupun,
di hati kecilnya ia mengakui, apa yang disampaikan Meihwa benar
adanya. Sewaktu perkosaan terjadi, hanya Eddy pribadilah yang sempat
menodai Meihwa , sementara teman-temannya hanya ikut membantu dan
sekedar menggerayangi.

Dalam keadaan terluka, Meihwa berkenalan dengan Lao Mingdira,SH,
seorang Aktivis sebuah LSM yang intrest kepada perjuangan Meihwa. Lao
Ming yang juga pengurus organisasi Tionghoa, mendorong Meihwa untuk
terus memperjuangkan haknya, termasuk usaha mendesak Eddy untuk
mengakui Tulus. Perkaranya menjadi besar, ketika kisah itu dilangsir
media pers dan sampai ke meja hijau. Beberapa pengacara menyatakan
siap mendukung Meihwa sebagai pembela melawan Eddy Arman.

Eddy juga tidak mau kalah gertak. Ia pun menyiapkan beberapa pengacara
handal demi menjaga nama baiknya dan tidak perduli berapa pun biaya
yang ke luar. Eddy juga mencoba menyogok Brigda Barnas, oknum polisi
yang lemah iman, agar test DNA darahnya dan darah Tulus tidak
dilakukan. Untunglah AKP Tando yang tidak ingin ada oknum yang
mencemarkan nama baik Polisi, bertindak cepat membasmi bawahannya yang
nakal.

Usaha Eddy untuk meneror Meihwa melalui Sojak, kaki tangan Eddy juga
tidak berhasil karena Meihwa cukup cerdas dan kokoh.Meihwa bagaikan
Dewi Kwan Im, sabar dg sgl derita dan lbh mengutamakan kebahagiaan org
lain daripada dirinya sendiri.

Ketika gejala-gejala kekalahan Eddy semakin besar, Meihwa menunjukan
jiwa besarnya. Ia mencoba mendatangi dan meyakinkan Eddy agar mau
mengakui Tulus sebagai anaknya dan membiarkan gedung sekolahnya tetap
berjalan. Meihwa tidak ingin menuntut uang atau minta dikawini. Bagi
dia surat pengakuan dan mau minta maaf saja, lebih dari cukup.

Eddy menjadi terenyuh, apalagi ia semakin sering dibayangi
kesalahannya, ketika melakukan perkosaan pada Meihwa , di sebuah pojok
bangunan tua. Rasa benci pada Meihwa berbalik perlahan tapi pasti
menjadi rasa sayang dan simpati. Eddy mulai sering ke rumah Meihwa,
mengajak Tulus bermain atau jalan-jalan. Namun bagi Meihwa, mustahil
menerima Eddy , karena luka lama telah membuat trauma dan karena
hatinya sudah tertambat pada Lao Ming yang juga sangat mencintainya.
Tulus juga sayang dan sudah terlanjur menganggap Lao Ming sebagai
papanya.

Eddy adalah profil lelaki pantang menyerah. Ia pun menggunakan
berbagai cara agar Meihwa mau memaafkannya dan mau menerima dia
menjadi suami yang sah. Sebaliknya bagi Mai Hwa tidaklah sulit untuk
memaafkan Eddy, tetapi bukanlah berarti harus rela pula untuk
dinikahi. Keyakinannya agar etnis Tionhoa harus bisa berasimilasi dan
beradaptasi dengan non Tionghoa, tidaklah berarti harus nikah dengan
non Tionghoa. Di samping itu, perlakuan keluarga Eddy juga sangat
menyayat persaan Meihwa. Dia dituding sebagai pelacur TIONGHOA yang
tak ada harganya dan Tulus sebagai anak haram tidak pantas untuk
menginjak rumah keluarga Eddy.

Sementara itu, Ny.Sarah yang memilki seorang putri bernama Nindya,
juga punya skenario sendiri untuk menjodohkan Eddy Arman dengan
putrinya. Wanita tamak yg suka menghalalkan sgl cara ini, juga
berusaha keras menyingkirkan Meihwa.

Persoalan pelik kembali terjadi, ketika Ah Liang kembali dari
Singapura dalam keadaan sudah bercerai dengan isteri yang serong
dengan seorang pengusaha Singapura. Masa-masa keindahan atau nostalgia
kembali berkecambah di dada Ah Liang terhadap Meihwa yang dulu ia
khianati. Upaya pendekatan kembali itu memang sempat menggetarkan hati
Meihwa yang sebenarnya amat sukar melupakan cinta pertamanya. Tetapi
rasa sakit akan perlakuan Ah Liang juga tidak bisa disirnakan begitu
saja. Sementara itu, Meihwa juga tidak memiliki ketegaran untuk
menyingkirkan Lao Ming yang sangat mencintai dirinya dan menerima dia
apa adanya.

Bagaimanakah akhir cerita ini, Siapakah akhirnya yang menjadi pilihan
Meihwa ? Lao Ming, Ah Liang atau Eddy ? Tentu saja akan banyak
peristiwa menarik yang harus dilalui Meihwa. Semuanya akan terjawab
dalam film layar lebar ini.

Jakarta , 15 September 2004.

Pidato yang Mengharuhkan...

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki,
seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's
Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk
belajar dan mengajarkan pada anak lain mengenai masalah lingkungan. Dan
mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada
saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg
memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia
terkemuka. Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun
hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai
ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan
tepuk tangan
yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation).



Halo, nama saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental
Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari
anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa
Suttie, Morga Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri.

Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk
memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah
cara anda, hari ini disini juga.

Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi
diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam
pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk
berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili
anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi
terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang
sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena
kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar. Saya merasa takut
untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya
merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg
dibawa oleh udara. Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya
hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh
dengan kanker.

Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu per
satu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.


Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya. Apakah anda
sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda
sekalian masih berusia sama seperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya.
Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya.
Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama
seperti saya!!!


Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang
yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti
sediakala ditempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda
tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!! !


Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan
ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi- dan anda semua
adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah
bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar,
terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di
planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal
tersebut. Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatuuntuk
tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut,
saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli
sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu
tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang
memerlukan.

Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi. Di Kanada kami
memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang
berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan
televisi.


Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan
waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan.

Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: "Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan,
pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang "

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia
untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?


Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama
dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu
besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di
Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ;
seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India.


Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang
dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan
menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia
ini.


Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat
baik.

Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk
mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak
menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa
anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh
dilakukan tersebut? Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini,
mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda
sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali.


Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka
dengan mengatakan, "Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada
kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?


Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu,
bukan karena kata-katamu”. Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis
pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.
Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut. Sekian
dan terima kasih atas perhatiannya. ********* **



Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB,
membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan
pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orangyang hadir
diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tanganyang meriah
kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:" Hari ini saya merasa
sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan
betapa pentingnya lingkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya
berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah
untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah
dibuat oleh asisten saya kemarin. SAYA ..... TIDAK KITA SEMUA dikalahkan
oleh anak yang berusia 12 tahun. " Tolong sebarkan tulisan ini kesemua orang
yang anda kenal. Mari kita sama2 membuka mata semua orang didunia bahwa bumi
sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya
seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.

Friday, December 4, 2009

Berapa Besar Kasih Tuhan

Bacaan yang layak di renungkan

Hari ini musim semi yang panas, aku sedang asik membaca
novel dan ditemani Ipod yang mendendangkan lagu jazz
favoritku, di sela- sela makan siangku di sebuah Cafe
seberang Jalan kantor ku.
Siang itu begitu panas, anginpun seakan2 enggan bertiup. Kuperbesar Volume
music yang aku dengar, hmm.. .
Nikmatnya hidup ini..
Tak terasa waktu berlalu, waktu istirahatku usai,
lagi asik2nya membaca nih...
Sambil menaruh selembar uang $10 aku berjalan
santai menyebrangi jalan.
Aku mengangguk2kan kepala mendengar suara musik yang
merdu lewat Earphone sambil tetap fokus membaca,
lagi seru2nya nih.
Aku melangkah menyebrangi jalan, tiba2 pembatas buku di
novelku terbang tertiup kembali ke arah cafe itu,
reflek aku membalikan badanku dan mengejar pembatas buku itu.
Hmm... Dapat..
Untung tidak kotor kataku sambil mengibas2kan
pembatas bukuku.. angin yang aneh, dari mana datangnya,
angin berhembus kencang di tengah panasnya musim semi?
Ketika aku kembali berjalan, aku terkejut banyak orang
mendekat ke arahku, banyak yang memandangiku
sambil mengeleng2kan kepala Mereka, aku melepas
earphoneku, seorang ibu paru baya bertanya Apakah aku
baik2 saja?
Aku tidak mengerti, Ada apa ?
Lalu ibu itu bercerita tentang hal yang sampai kini tidak bakal
aku Lupakan...
Ketika aku sedang asik membaca buku sambil mendengarkan
ipod Kesayanganku sewaktu menyeberang jalan, dari arah
jalan sebuah truk yang dikemudikan seorang sopir yang
ternyata mengantuk, melaju kencang kearahku,
orang2 berteriak mengingatkanku, tapi aku tidak
mendengar, sesaat sebelum terjadi tabrakan, aku berbalik
dan berlari ...
Untuk mengambil pembatas bukuku yang tertiup angin...
Aku bergidik... tak terasa air mata mulai tumpah..
Aku tinggal selangkah lagi dari ajalku, tapi tiba2 Angin yang
tidak biasanya berhembus, berhembus untuk
kemudian menerbangkan Pembatas Bukuku. Dan .. Menyelamatkanku. ...

Itu semua anugerah Allah untuk kamu, ibu itu berujar
padaku, kakiku Terasa Tak kuat Menopang berat tubuhku,
aku berlutut dan mengucap syukur, seandainya Ibu itu tidak bercerita
tentu aku tidak akan tahu kasih Tuhan
kepadaku,
aku sadar dalam hidupku, banyak sekali kasih Tuhan
dinyatakan Tanpa aku sadar dan ketahui.....
Aku kembali menangis.

Perenungan :
Friends, sering kali kita lupa untuk mengucap syukur.
Seringkali ketika kita melihat keadaan kita yang terpuruk,
jatuh, miskin, terlantar, kita lupa untuk mengucap syukur.
Kita lupa bahwa tanpa perlindungan Tuhan, kita pasti
akan mengalami kejadian yang lebih parah dari yang kita
alami sekarang, tapi karena kasihNya, kita tidak mengalaminya.
Jangan lupa untuk selalu mengucap syukur untuk apapun
dalam keadaan apapun, karena kita tahu sekarang Dia
selalu bekerja, sadar atau tanpa kita sadari .

GBU