Friday, December 4, 2009

Berapa Besar Kasih Tuhan

Bacaan yang layak di renungkan

Hari ini musim semi yang panas, aku sedang asik membaca
novel dan ditemani Ipod yang mendendangkan lagu jazz
favoritku, di sela- sela makan siangku di sebuah Cafe
seberang Jalan kantor ku.
Siang itu begitu panas, anginpun seakan2 enggan bertiup. Kuperbesar Volume
music yang aku dengar, hmm.. .
Nikmatnya hidup ini..
Tak terasa waktu berlalu, waktu istirahatku usai,
lagi asik2nya membaca nih...
Sambil menaruh selembar uang $10 aku berjalan
santai menyebrangi jalan.
Aku mengangguk2kan kepala mendengar suara musik yang
merdu lewat Earphone sambil tetap fokus membaca,
lagi seru2nya nih.
Aku melangkah menyebrangi jalan, tiba2 pembatas buku di
novelku terbang tertiup kembali ke arah cafe itu,
reflek aku membalikan badanku dan mengejar pembatas buku itu.
Hmm... Dapat..
Untung tidak kotor kataku sambil mengibas2kan
pembatas bukuku.. angin yang aneh, dari mana datangnya,
angin berhembus kencang di tengah panasnya musim semi?
Ketika aku kembali berjalan, aku terkejut banyak orang
mendekat ke arahku, banyak yang memandangiku
sambil mengeleng2kan kepala Mereka, aku melepas
earphoneku, seorang ibu paru baya bertanya Apakah aku
baik2 saja?
Aku tidak mengerti, Ada apa ?
Lalu ibu itu bercerita tentang hal yang sampai kini tidak bakal
aku Lupakan...
Ketika aku sedang asik membaca buku sambil mendengarkan
ipod Kesayanganku sewaktu menyeberang jalan, dari arah
jalan sebuah truk yang dikemudikan seorang sopir yang
ternyata mengantuk, melaju kencang kearahku,
orang2 berteriak mengingatkanku, tapi aku tidak
mendengar, sesaat sebelum terjadi tabrakan, aku berbalik
dan berlari ...
Untuk mengambil pembatas bukuku yang tertiup angin...
Aku bergidik... tak terasa air mata mulai tumpah..
Aku tinggal selangkah lagi dari ajalku, tapi tiba2 Angin yang
tidak biasanya berhembus, berhembus untuk
kemudian menerbangkan Pembatas Bukuku. Dan .. Menyelamatkanku. ...

Itu semua anugerah Allah untuk kamu, ibu itu berujar
padaku, kakiku Terasa Tak kuat Menopang berat tubuhku,
aku berlutut dan mengucap syukur, seandainya Ibu itu tidak bercerita
tentu aku tidak akan tahu kasih Tuhan
kepadaku,
aku sadar dalam hidupku, banyak sekali kasih Tuhan
dinyatakan Tanpa aku sadar dan ketahui.....
Aku kembali menangis.

Perenungan :
Friends, sering kali kita lupa untuk mengucap syukur.
Seringkali ketika kita melihat keadaan kita yang terpuruk,
jatuh, miskin, terlantar, kita lupa untuk mengucap syukur.
Kita lupa bahwa tanpa perlindungan Tuhan, kita pasti
akan mengalami kejadian yang lebih parah dari yang kita
alami sekarang, tapi karena kasihNya, kita tidak mengalaminya.
Jangan lupa untuk selalu mengucap syukur untuk apapun
dalam keadaan apapun, karena kita tahu sekarang Dia
selalu bekerja, sadar atau tanpa kita sadari .

GBU

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang santun...